Minggu, 22 Juni 2014

Malam Minggu Lagi #2

Mohon maaf sebelumnya, baru share pagi ini. Seharusnya semalam saya sudah share, tapi karena sinyalnya tidak mensuport jadi baru pagi ini bisa posting lagi. selamat membaca…

Banyak banget sekarang perusahan-perusahan otomatif mengeluarkan varian dan inovasi produksinya. Rata-rata hampir setiap bulannya selalu keluar produk dan pembaruan secara terus-menerus meningkatkan mutu produknya dari yang sebelumnya. Bakhan bisa dikatakan progresif yang sangat agresif. Disetiap produk yang baru keluar hampir kebanyakan orang mengatakan bagus. Bukan karena bagus masih mulus, tapi karena inovasi-inovasi dan terobosan layanan yang baru. Tapi itu pendapat kebanyakan orang, lalu bagaimana yang sedikitnya?

Tidak dipungkiri, mereka yang mengikuti pasaran bukan karena melihat sekedar bagus dari produknya, melainkan karena harganya yang lebih rendah tapi penawaran yang ditawarkan lebih tinggi. Tidak sedikit juga yang kadang fasilitas ditawarkan benar-benar tepat sasaran atau memenuhi kebutuhan dari konsumen, jadi hanya sedikit yang memenuhi kenyamanan. Yes! Bagusnya itu mengalahkan kenyamanan dan kebutuhan yang sebenarnya.

Gak usah heran jika ada beberapa pengendara motor yang sampai motornya dimodifikasi hingga si kebanyakan orang berkata “apalah enaknya motor digituin?” pernahkah kamu berpikir seperti itu? Atau hanya sekedar membatin di dalam hati. Bagi rider sejati, motor bisa melebihi arti kekasih. Tidak sedikit sebagian dari mereka mendedikasikan hidupnya untuk membiayai dan merawat tunggangannya sampai-sampai diri rider itu sendiri di nomor duakan. Untuk apa? Karena bagi rider bukan bagus yang diutamakan, tapi kenyamanan dan sesuai dengan kebutuhan. Walaupun ada beberapa diantaranya juga mengejar kepuasan atau sekedar hobi.

Motor, ini hanya prolog. Bukan tentang motor, variannya, pasarannya atau cara memodifikasi motor yang nyaman dan sesuai kebutuhan yang ingin saya sampaikan, tapi hal lainnya seperti kekasih atau pasangan.

Jika beberapa pekan yang lalu dalam edisi Malam Minggu Lagi #1 saya sudah menyampaikan tentang mengakhiri masa jomblo dengan rumus 4G, sekarang saya akan memberi tips yang untuk memilih pasangan.

Cinta. Ketika kamu hanya mengandalkan cinta dalam memilih pasangan, apakah kamu benar-benar sudah mengerti apa itu cinta? Cinta itu hanya sebuah perasaan dengan sedikit logikanya. Saya tidak mengatakan salah beberapa orang yang memilih pasangan dengan cinta, tapi lihat saja kelak berapa lama cinta itu bisa bertahan. Karena kenyataanya cinta membutakan segalanya tak terlihat dan terdengar, hal itu disebabkan karena cinta hanya sebuah perasaan dengan sedikit akal logika. Jadi, tidak perlu heran beberapa orang yang sedang jatuh cinta itu dunia terasa hanya milik mereka berdua.

Jika saya analogikan, cinta itu seperti wine. Ketika sedang head down terasa semua hal menjadi ringan saja, namun ketika sudah sadar hal yang ringan tadi menjadi terasa begitu berat. Jadi, tidak perlu heran beberapa pasangan yang biasanya baru satu atau dua atau tiga bulanan menjalin hubungan mulai merasa jenuh bahkan mulai jengkel dengan kelakuan pasangannya sendiri. Hal tersebut karena kita mulai tersadar dia tidak lagi memenuhi kebutuhan dan anda mulai merasa tidak nyaman dan mulai muncul perasaan si Dia hanya sebagai benalu.

Dear all gentleman dan ladies.

Pria atau wanita yang baik itu banyak, yang rupawan juga banyak, yang seksi atau maskulin juga ada, yang berhata juga ada, yang beriman juga tidak sedikit dan yang berkualitas juga langka. Tapi tidak semuanya ada di dalam satu paket. Selalu ada kurang dan lebihnya. Ingat, kita hidup di dunia nyata, bukan surga yang semuanya sesuai dengan apa yang kita mau.

Apa yang saya sebutkan di atas Cuma aksesoris sebagai nilai-nilai plus saja. Hal paling terpenting dalam memilih pasangan itu keywords Cuma 2, kenyamanan dan sesuai kebutuhan. Untuk apa memiliki pasangan yang rupawan tapi hati selalu tidak tenang, nyamankah anda dengan hal tersebut? Untuk apa memiliki pasangan berbaris gelar di belakang namanya jika untuk memasak sup saja tidak bisa, sesuaikah dengan kebutuhan anda seperti itu?

Kenyamanan dan kebutuhan merupakan rantai yang saling mengikat. Dua point tersebut tidak dapat dipisahkan. Analoginya, ketika kamu tidak lagi membutuhkan fungsional sesuatu maka kamu akan menggantinya yang sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. Ketika sudah tidak sesuai dengan kebutuhan maka perasaan mudah untuk mengganti karena sudah tidak nyaman.

Tapi...

Agak sedikit penyimpangan, kenyamanan bisa hadir dengan seiring berjalannya waktu jika memang itu sesuai dengan kebutuhan. Jadi yang paling penting terlebih dahulu adalah sesuai kebutuhan. Kita bisa saja merasa nyaman tanpa memikirkan kebutuhan, tapi lihatlah berapa lama akan bertahan? Jadi, alangkah bijaknya ketika kamu untuk memutuskan mencari pasangan itu karena kebutuhan, bukan sekedar kenyamanan antar personal. Dengan begitu apa yang kamu lakukan sudah menekan angka sakit hati dan data orang-orang galau.

Lalu bagimana dengan cinta?

Ketika pasangan kita sudah memenuhi kebutuhan dan mampu membuat nyaman, maka dengan secara otomatis cinta akan tumbuh di dalamnya dengan sendirinya. tapi ada hal yang perlu dicatat, cinta bukanlah prihal utama untuk melanggengkan suatu hubungan, tapi yang melanggengkan adalah komitmen. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya cinta itu cuma perasaan dengan sedikit akal logika, dan perasaan itu bisa saja berubah kapanpun dia mau tanpa persetujuan dari diri kita.

Oke, sekian saja. Untuk posting selanjutnya saya akan menyampaikan tentang bagaimana menjalin hubungan yang baik dan langgeng, baik itu dalam pacaran dan pernikahan. Terimakasih karena sudah berani mampir ke Blog saya Winking smile

Tidak ada komentar: