Selasa, 25 Maret 2014

STM (Surat Tausyisyah dan Motivasi)

Assalamulaikum wr wb...
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menyempatkan diri untuk membaca STM (Surat Tausyiah dan Motivasi) versi (insya Allah) cetak. Semoga keadaan sedulur semuanya dalam keadaan sehat lahir dan batin selalu, serta selalu dijaga dalam naungan Syafaat ksatria timur tengah Nabi Muhammad SAW.

Ada tanggung jawab yang sepertinya tanpa sadar saya lupakan, terkait sebagai kepala bidang keislaman yaitu memberi tausyiah atau kultum sebelum memulai rapat, karena kita sudah terlebih dahulu fokus dengan pembahasan materi yang akan dibahas. Setelah sadar dari anjangsana UMMI kemarin tentang pertanyaan yang intinya menanyakan proker kita kok gak ada yang menyangkut tentang keguruan, sesuai fakultas yang kita naungi ini? Mungkin sudah terjawab oleh Mas Kaka, tapi tanpa sadar itu adalah cambukan pecut untuk kita, jika ada yang masih mengingat jelas apa jawaban dari Mas Kaka.
“Usaha tanpa doa sama dengan sombong, doa tanpa usaha sama dengan sia-sia.”
Sedulur, sepertinya waktu-waktu yang sulit dan hari-hari yang rumit sudah mulai. Dimulai dari tanggung jawab untuk melaksanakan proker masing-masing bidang dan tanggung jawab alasan kita berada di UMS, yaitu kuliah dan seperangkat tugas-tugasnya. Entah hal itu sudah menjadi bagian dari kategori masalah atau tidak, tapi pribadi diri saja yang bisa menilainya, “Masalah akan menjadi masalah jika kita mempermasalahkannya, jika tidak maka itu tidak lagi masalah.”
Sedulur, demi permata yang tergadaikan di dalam hati. Miris, ketika melihat semangat sedulur yang sangat luar biasa tapi justru melewati batas angkuh. Haruskah kita dijatuhkan terlebih dahulu baru sadar jika tidak ada yang lebih berkuasa selain yang Maha Kuasa? Ketika kita sudah merencenakan perencanaan yang siap tempur namun terjadi out of planing, mungkin kita lupa jika ada yang Maha Perencana atau perencanaan tersebut telah melalaikan kita dari Allah, Naudzubillah...
Proker bisa sukses, tugas kuliah bisa beres, tapi setelah itu adakah pelajaran yang tertanam dalam diri kita? Jika banyak yang bilang proses itu lebih penting dari pada hasil, lantas berapa banyak diantara kita yang memahi maksud proses tersebut? Mengapa proses lebih penting? Ya karena disanalah masalah-masalah terdapat. Masalah diciptakan Allah tidak lain untuk menguji kualitas diri kita, karena kita semua ditakdirkan sebagai pemimpin diatas bumi ini, dan tidak ada pemimpin yang berkualitas tanpa diuji terlebih dahulu kualitasnya. Kadang datang masalah yang diluar nalar logika dan akal sehat, mungkin disaat itulah Allah merindukan doa dan puji-pujian hambanya yang selama ini terlalu sibuk dengan urusan dunianya. Tidak semuanya bisa kita lakukan dengan segala ilmu, kecakapan, pengalaman dan kemampuan yang kita miliki dan kuasai, karena sepandai-pandainya tupai melompat pun akan terjatuh. “Ketika tidak ada lagi tembok untuk bersandar, senantiasa selalu ada lantai untuk bersujud.”
Sedulur, tugas kuliah atau proker merupakan proses pembelajaran kita selama kuliah. Sulit dan kadang rumit pula, sengaja Allah ciptakan seperti itu agar kita bisa belajar (dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa) dan bisa lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah. Apalah arti sukses jika kita jadi lalai beribadah, berdoa, berdzikir dan bersyukur. “Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran (3)” – Al-‘asr.
Sedulur, sekian Surat Tausyiah dan Motivasi dari diri saya pribadi. Tidak banyak yang bisa saya utarakan, karena kebenaran hakiki hanya dari Allah. Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan atau tidak pas, saya pribadi juga masih dalam proses menjadi lebih baik. Pesan saya “Niatkan dalam hati dengan keikhlasan, jalani dengan kesabaran, dan dampingi dengan sholat(DO’A).” Insyallah salam sukses untuk kita semua, sukses dunia dan akhirat. Amin.

Wassalamulaikum wr wb...

Tidak ada komentar: