Senin, 22 Juli 2013

Tentang Puasa Ramadhan

“Duh puasa -_- gak bisa ngopi tiap pagi lagi ini...”

“Puasa men, jaga mata, jaga telingan, jaga kaki, jaga tangan dan jaga hati”

“Yes puasa! Tidur gua bakal jadi ibadah...”

Masih banyak lagi komentar ketika kita mulai memasuki bulan Ramadhan, ada yang senang menyambutnya, ada yang berkeluh bahkan ada yang biasa aja. Banyak diantara kita masih tidak mengerti makna dan hakikat puasa bahkan tujuan dari puasa untuk dunia kehidupan yang moderen di era globalisasi ini. Padahal jika dikaji lebih mendalam ternyata setiap menit ketika kita berpuasa itu ada manfaatnya. Tidak ada satupun yang tidak berguna.

Sebenernya apaan sih Puasa itu? Nih men gua jelasin dengan versi Maspangroks.

Setelah melihat refensi buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah, ulama Nadhatul Ulama, Ulama Fiqih dan buku pelajaran ilmu fiqih yang ada di sekolah-sekolah, semuanya memiliki pengngertian bahasa yang hampir sama, hanya saja ketika memasuki istilah mulai sedikit berbeda namun dengan maksud yang sama. Nih ane liatin.

Menurut Ulama Fiqih atau di buku pelajara Fiqih sekolah Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.

Menurut Nadhatul Ulama yang saya kutip dari sini Puasa secara istilah fiqih berarti menahan diri sepanjang hari dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari haid dan nifas bagi seorang muslimah. 

Nah yang ini menurut HPT Muhammadiyah Shiyam menurut istilah menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual suami isteri dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah. 

Nah udah baca sendiri kan men? Kesimpulannya puasa atau shiyam ramadhan itu ibadah yang diperintahkan Allah SWT yang bersifat wajib bagi umat muslim (dengan syarat dan ketentuan yang berlaku) ketika sudah memasuki bulan ramadhan. Puasa atau shiyam kegiatannya itu menahan dan meninggalkan segala sesuatu yang bersifat syahwat atau nafsu baik itu perut, kelamin, hati (emosional) dan pikiran sejak terbit fajar (biasanya dimulai waktu shubuh) sampai terbenam matahari (yaitu waktu maghrib) bukan adzan magrib.

Memang ada yang lain dengan penjelasan di atas, ane nambahin hati dan pikiran. Selama ini kita tahunya puasa itu menahan haus dan lapar serta syahwat kelamin. Tapi hati dan pikiran sering terlupakan, memang tidak membatalkan, tapi ketika hati kamu tidak ditata ulang menjadi baik, akan mengurangi amalan ibadah kamu. Pikiran, awal segala kita bertindak. Insyallah kalau kita sudah mulai terbiasa berpikir yang baik-baik hati juga akan menjadi baik dan berimplikasi pada tindakan akhlak karimah. Buah ketaqwaan yang dijanjikan Allah yang difirmankannya dalam surat Al-Baqoroh ayat 183 pasti kita terima.

Gini men, sebenernya semua ibadah itu baik. Meski ada dalam buku fiqih online yang ane baca hakikat dasar ibadah itu haram. Nah loh? Gak usah bingung. Memang pada dasarnya segala ibadah itu awalnya haram, seperti sholat, puasa, zakat dan pergi haji. Karena ada ibadah-ibadah yang sudah ditentukan waktunya, tempat dan tata caranya yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist Nabi, dan ada pula yang tidak. 

Semisal sholat maghrib, sholat maghrib itu dilaksanakan ketika sudah masuk waktu terbenamnya fajar, kalau ente merngerjakannya ketika sebelum waktunya ya jadi haram men. Jadi ikuti tuntunanya jangan asal sembarang ibadah, semua sudah ada syarat dan ketentuan yang berlaku gitu men.

Tapi, ane teringat ada puasa yang tidak ada tuntunanya dari Al-Qur’an dan Hadist tapi wajib dilaksanakan. Tapi tidak pula berdosa atau dicap bid’ah kitanya. Ente tahu men puasa apa itu? Yap! Itu adalah puasa orang mau operasi. Dalam agama itu tidak ada tuntunannya, tapi kita wajib melaksanakannya untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan operasi tersebut. Tuntunan ini keluar dari para dokter. Kenapa harus berpuasa? Karena untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti gagal pernapasan dan mempermudah proses anastesi alias pembiusan.

Cukup segitu aja, kita gak bahas yang itu men.

Balik lagi tentang puasa. Bisa kalian gambarkan kan puasa itu apa? Kalau penggambaran ane Puasa itu seperti tameng yang disebarkan Tuhan untuk para hambanya dengan sesuka. Yang namanya tameng yang bagus itu pasti tebal, kokoh dan berbobot. Kita butuh perisiapan men, kalau gak ada persiapan yang ada cuma jadi beban. Padahal ini kesempatan untuk membentengi diri dari hal-hal yang dilarang agama dengan imbalan yang berganda nilainya. Jadi, Puasa yang bermanfaat dan diterima Allah adalah yang dapat membersihkan jiwa, menguatkan kemauan kepada kebaikan, dan membuahkan takwa.

Tuh udah jelaskan men?

kalo kata orang ketika bulan puasa atau ramadhan itu para setan dan iblis dikurung, lantas kenapa masih ada aja yang perbuatan-perbuatan setan dan iblis? Yap! Mereka-mereka adalah kader dari para setan dan iblis yang ditugaskan menggantikan tugas mereka. Naudzubillah min zalik. Jangan sampe deh kita menjadi bagian dari kader keder seperti itu. 

Puasa itu bukan petaka atau ujian, melainkan ibarat kata kita memasuki ruang dan waktu ujian kenaikan tingkat iman dan ketaqwaan kita men. Jadi manfaatkan sebaik-baiknya bulan ramadhan ini untuk meningkatkan derajat kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yang lebih mulia lagi. Malaikat yang tidak memiliki dosa aja mereka mau kok bersujud kepada kita ketika Allah memerintahkan-Nya. Masa iya kita yang sudah pernah disujudi oleh makhluk Tuhan yang tak berdosa tapi kita tetap bangga melakukan hal-hal yang dilarang agama serta menambah dosa? Malu lah...

Teringat tentang petuah arab, jikalau kedelai itu tidak pernah jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Begitu juga event puasa ini, ketika kamu sudah bisa menahan nafsu, syahwat dan emosi kamu, kenapa juga tidak kamu teruskan setelah berpuasa. Ketika berpuasa kita terbiasa bangun jam dua atau jam tiga untuk sahur, kenapa juga tidak diteruskan digantikan dengan sholat tahajud. Ketika bulan puasa kita rajin mengaji, kenapa tidak juga selain bulan puasa kita tetap mengaji. Sayang banget men, selama satu bulan (bulanan qomariyah/arab loh) kita berpuasa tapi tidak membuahkan hasil atau meninggalkan berkas sedikit saja dan berlalu begitu saja. 

Lihat petuah diatas men? Yap! Itu gambaran seekor hewan yang tidak berakal pikiran tapi dia bisa memiliki naluri untuk tidak melakukan dan terjebak di kesalahan yang sama kedua kalinya. Kita manusia makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan-Nya lain, kenapa bisa acak sekali terjatuh kedalam lubang yang sama? Itu bukan lagi manusiawi. Taubat itu bukan sekedar diucapkan tapi dilaksanakan guys!

Istighfar guys! Yakin, insyallah Allah itu selalu memudahkan hambanya yang ingin menjadi baik. Ceramah itu bukan hanya tugas para Ustadz/Ustdzah, ‘Ulama, Da’i, Pak Kyai atau tokoh agama masyarakat lainnya. Kita sesama manusia sudah sepatutnya saling mengingatkan untuk mencegah kemungkaran dan mengajak pada kebaikan. 

“Beramal ilmiah dan berilmu diamalkan.”

Wah iya soal tidur ya men. Hampir setiap orang yang update tentang agama pasti udah tahu kalau itu hadistnya dhoif alias kurang valid karena perawinya (orang yang meriwayatkan hadist) ada yang diblack list. Tapi waktu ane sobron (kegiatan mata kuliah Study Islam 1 dan 2 di kampus ane, kita masuk pesantren gitu men, dijama’ jadi empat hari tiga malam) dan tanya sama dosen sana, katanya 

“Tidur orang yang berpuasa itu akan tetap menjadi ibadah meski itu hadistnya dhoif, lantas bagaimana? Yaa tidurnya itu dikarenakan kelelahan akibat beribadah terus menerus kepada Allah. Insyallah KETIDURANNYA itu karena kelelahan akibat ibadah kepada Allah (seperti tadarus, berzikir dan sholat malam) di bulan ramadhan akan menjadi ibadah dan mendapat pahala.

Nah udah tahukan men tidur yang bagaimana? Jadi bukan berarti kamu tidur dari pagi sampe sore itu ibadah. Tapi tidur yang ada sebabnya seperti yang dijelaskan diatas. Penyebabnya udah jelas, yang udah tahu silahkan diklarifikasi dan diaplikasikan.

Sekian aja dulu men. Semoga bermanfaat dan bisa membuat kalian lebih mengerti tentang puasa. Insyallah puasa itu banyak manfaatnya dari pada mudharatnya. Jadi, kenapa juga kita berkeluh kesah dengan datang bulan ramadhan? Kita ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah sepatutnya agama dijadikan pegangan kita dalam menjalani kehidupan. Semua itu dari Allah dan kepada-Nya kita akan kembali, karena akan ada kehidupan setelah kehidupan di dunia ini.

Bismillahirrahmanirrahim, niatkan dalam hati untuk menjadi manusia yang lebih baik, bermanfaat dan berguna bagi agama, keluarga dan negara. Selamat menikmati bulan penuh berkah ini ;)

Jangan lupa meninggalkan komentar dan masukan, agar teraplikasi saling mengingatkan untuk kebaikan dan menjadi lebih baik :)

Tidak ada komentar: