A: apa alasan kamu ingin menjadi PMK (Kepanitian Ospek)
B: karna saya suka dengan dunia entaitament, PMK saya pikir yang paling dekat dengan menghibur.
A: oke apa motto hidup kamu?
B: “Keep rock n’ read!”
A: jadi PMK itu halus loh dek...
Why, why, why?
Ketika mendengar kata “ROCK” selalu identik dengan kasar, brutal, jauh dari soft, dan bahkan malah lebih mendekati dengan kata “HARD”. Padahal jika didalami lagi “ROCK is STONE = Batu”.
Apa iya orang yang kasar, jahat, keras tak bisa hancur?
Ingat kisah terdahulu tentang batu yang hancur hanya dikarenakan tetesan air, lalu mengantarkan seseorang itu menjadi Imam besar, siapa dia? Silahkan cari di google.
Tidak ada aturan khusus dalam hidup saya hanya masih berpatok pada “Trilogy Sosial Indonesia”. kita memang memiliki idealis, tapi jika pemikiran China mau diterapkan di Amerika, gak akan bisa menjadi manusia. Realistis aja, mengatakan tulus tetep aja akan ada alasan khusus untuk bertahan.
Jika masih ada orang tulus di dunia ini, besar kemungkinan karena hidupnya berlebih atau bisa jadi dia sebagian dari nabi? Hahaha its only a joke ;)
Back ‘bout Rock, kenapa juga Rocker selalu dikatakan menjadi musik Idealis? Sulit sekali rasanya bisa diterima masyarakat umum. Beberapa diantara pandangan saya, memang ada yang salah dengan para pelaku musik Rock. Rock selalu saja identik dengan beberapa hal negatif, mabuk, free sex, smoker, high tempo, full distortion, max bass, etc. Hal itu sedikit memeka telinga saya, padahal Rock bukan sekedar kemasan, tapi isi juga bagian dari Rock. Cover boleh juga dengan Soft, tapi siapa yang tau isinya sama dengan “Ball Nine” masih mau dibilang Soft?
Semoga lekas sembuh, buka lagi, buka lagi, dan buka lagi. Kalian adalah kertas kosong, bukan kertas para syair. Seorang Chairil Anwar juga sering melakukan revisi karyanya, diantaranya adalah “AKU”. Selagi masih bisa menjadi lebih baik, mengapa merasa pantas dengan baik.
7 Juni 2013, cek in original
Tidak ada komentar:
Posting Komentar