ku usap peluh di kening mu.
senjentik bening mengelopak di mata mu.
ku kecup menyusuri sampai lekukanya.
kini jarak hanya saling terka.
merambat ringkas bibir dalam lumatan halus.
pun tangan bergerilya jauh dalam tubuh.
berkelijak seketika ku genggam bongkahan lunak.
kenyal dan tak bertulang.
desis mu makin meracaukan peka malam.
hingga ku temukan sekawanan ikan.
di dasar air yg paling asin.
nikmat itu mengguncangkan jantung.
kini nafas mu kian beradu diantara desah. cek in original
-Foreplay Part 2-
tersandar sejenak mengusap peluh.
melihat mu tersnyum sayup.
meringis nikmat dalam kecup.
mengaliri setitik gelora dalam gairah.
kau usap jantung ku dengan lembut.
kini kembali memucak.
terlihat jelas di kening mu sebuah kerut.
bibir kini mulai melacak.
desis demi desis serenada gairah.
dalam tempo yang rendah.
kuraih lagi sebuah bongkahan.
dan kau terbaring pasrah.
ku telusuri setiap inchi tubuhmu.
makin mendesis makin mengerang.
ku pilin dan ku lumat.
bak mencari sinyal radio.
mengatur irama desah mu yang makin meracau. cek in original
-Foreplay Part 3-
racauan mu kian memburu nafas.
bak petikan distorsi dalan bending.
halus dan keras makin tinggi.
terus ku bergerilya hingga terhenti di sebuah gundukan.
hangat, berlendir dan sedikit menggelitik.
semerbak surga mu menusuk hidung.
ku sapu perlahan dan kau menggelijang.
gairah ku kini semakin menendang-nendang.
seirama dengan suara erangan.
ku temui sebuah biji kacang.
dengan keadaan yg sudah mengejang.
kecupan halus ku datangkan.
kini tubuh mulai bergoyang.
seirama dengan desah mu yang melayang-layang.
perlahan kau meracau kilat.
kau dekapkan kepalaku kuat-kuat.
seketika kurasakan tubuhmu mengejang hebat.
diteruskan jeritan rockstar.
kini kau terkulai lemas dengan wajah yang semrawut.
bak selepas menantang maut.
terbesit senyum bahagia setelah merasakan nikmat dunia. cek in original
Tidak ada komentar:
Posting Komentar