Kamis, 08 Januari 2015

Keorganisasian

Sebuah motor balap tidak akan dapat melaju dengan cepat dan aman jika salah satu komponennya tidak sesuai dengan standar balap. Untuk apa menggunakan knalpot balap jika salah satu komponen mesinnya tidak dipasangkan komponen yang standar balap. Karena namanya juga motor balap, maka keseluruhan komponennya juga harus standar untuk balapan. Selain untuk dapat mencapai tujuannya yaitu dapat melaju secepat mungkin dan mencapai garis finis terlebih dahulu, keamanan dari motor tersebut juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu ditetapkan yang dinamakan standar atau tolok ukur. Akan menjadi percuma bila sudah dapat melaju cepat tapi tidak dapat melampaui garis finis.

Seperti itu pula cara bekerja dalam keorganisasian, team work, atau kerja sama, seluruh komponen, sisi, atau bagian memiliki peran yang penting untuk mencapai tujuan yang telah dikehendaki bersama. Semua lini memiliki jatah pekerjaan yang telah ditetapkan dan tetap menjalin keterhubungan dengan lini satu dengan yang lainnya. Dalam menjalin hubungan satu dan yang lain semua sudah ditentukan atur cara kerjanya baik seberapa jangkauan dan waktunya bekerja.

Dalam sebuah keorganisasian event organizer (EO) sering dibagi menjadi tiga bagian, pra acara, acara inti, dan pasca acara. Cara bekerjanya, singkatnya adalah pra acara menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk acara inti, acara inti bertanggung jawab ketika pelaksanaan acara, pasca acara mencatat keseluruhan yang dibutuh dan yang telah dikerjakan pra acara dan acara inti. Meski telah dibagi menjadi tiga bagian, tapi keseluruhan saling berkesinambungan dan saling memiliki tanggung jawab masing-masing. Jika satu sisi tidak bisa menjalin hubungan dengan sisi yang lainnya, maka akan ada sisi lain yang mati atau tidak dapat bekerja. Bukan ketidakinginan mereka bekerja, melainkan karena ketidaktahuan mereka apa yang akan dikerjakan. Maka ada dua hal mendasar yang sangat penting dalam keorganisasian, yaitu komunikasi dan koordinasi.

Dua hal mendasar tersebut yang sering luput dalam bekerja sama, beberapa orang masih menggunakan landasan kesadaran atau kepekaan. Padahal keorganisasian tidak akan bisa bertahan dengan baik atau berjalan dengan baik jika tidak ada komunikasi dan koordinasi yang baik. Deskripsi singkatnya sebagai berikut.

A adalah ketua umum acara dalam kegiatan A1, lalu B adalah kepala bagian acara. Tugas B adalah menyusun, menggambarkan, dan mengkonsep acara dalam kegiatan A1 secara keseluruhan. Setelah semuanya jadi kemudian perlu dikoordinasikan dengan A, dan A sebagai ketua umum memutuskan dan menimbang hasil ide-ide dari B, baik itu pertimbangan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, pendanaan, dan birokrasi. Untuk itu A memerlukan bawahan sendiri yang dikenal sebagai sekretaris dan bendahara untuk memutuskan hasil ide-ide dari B. Setelah diputuskan dari A, kemudian B dapat mulai bekerja, pekerjaan yang pertama dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan panitia pra acara, pra acara kemudian menyampaikan kebutuhan yang diperlukan kepada A berdasarkan apa yang telah disampaikan B. Setelah dipenuhi, kemudian pasca acara juga mulai bekerja mencatat atau mendokumentasikannya. Maka proses pengerjaan siap dijalankan, semua lini sudah dapat jelas ke mana arahan seharusnya bekerja, dan A dapat mengontrol, memantau dan memastikan semua berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan gagasan di awal.

Seperti halnya anggota tubuh, seperti itu pula organisasi. Tangan tidak akan dapat bekerja dengan baik jika kepala sebagai pemikir untuk menggerakkan tidak dapat berpikir dengan baik. Kepala tidak akan mampu berpikir dengan baik jika tidak dalam keadaan baik, oleh karena itu membutuhkan asupan tenaga yang lebih agar dapat bekerja dengan baik, dan kembali membutuhkan tangan untuk memasukan makan-makanan yang dibutuhkan tubuh, kecuali jika kamu makan seperti kucing. Jadi semuanya saling berkesinambungan, tidak ada satu lini yang penting, tetapi semua memiliki bagian-bagian yang sama penting jika sudah dalam keorganisasian. Jika keselurahannya sudah dapat bekerja sama dengan baik, maka dari sana akan lahir dengan sendirinya yang namanya roh. Kalian tidak perlu nampak hidup, karena akan dengan sendirinya nampak hidup.

Seperti itu deskripsi singkatnya. Dinamika yang sering terjadi ketika bekerja bersama adalah sakit hati, entah hal tersebut karena terjadi karena apapun. Akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi jika telah terjalin komunikasi yang erat, semuanya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan, bukan dengan tindakan tangan sepihak. Untuk menimbulkan atau menstimulasi kekeluargaan yang paling penting adalah komunikasi. Meski zaman telah maju dan teknologi telah canggih, tetapi komunikasi yang efektif adalah komunikasi verbal. Sebaik apapun komunikasi nonverbal, tidak akan seoptimal komunikasi verbal.

“Semakin kamu mandiri,

semakin kamu merasa sendiri,

semakin kamu tidak membutuhkan orang lain.”

Dalam melakukan komunikasi dan koordinasi, satu hal yang paling penting adalah toleransi. Ingat Nak, Tuhan tidak menciptakan makhluk yang satu jenis atau tipe dengan dirimu, sesuai dengan apa yang kamu mau. Tuhan itu Maha Kreatif, Dia menciptakan beraneka ragam karakter, sifat dan sikap agar kita bisa memahami betapa Maha Besar Tuhan dan mensyukuri dengan yang terlihat laknat namun itu adalah nikmat yang mungkin kamu tidak akan pernah temukan lagi. Kamu tidak perlu melakukan toleransi karena teman bekerjamu, tapi lakukan itu karena Tuhan (baca; Ikhlas).

Tidak ada komentar: